ke pergunungan itu(2)

Bergoyang-goyanglah badan mereka takkala binatang berkaki bulat itu melalui jalan yang berbonggol-bonggol itu. Hari pun menjelanglah siang, sampailah binatang itu ke destinasinya, ke hutan batu itu. Akan tetapi belumlah si encik berdua sampai ke pergunungan itu, bertukar lah mereka ke binatang seakan-akan lipan adanya pula. Ditelannya lipan akan mereka itu ke satu lipan ke satu lipan. Sesudah sampai ke lipan yg keempat barulah mereka sampai ke perkampungan teman2 mereka. Disebabkan siang sudah bergerak pergi, kelam malam mendatang, bermaustatin la mereka di perkampungan itu. Perkampungan teman2 mereka yang serbuk2 putih berterbangan itu. Bertepuk tampar la mereka, bergurau senda, bermain ps3 sepam dua adaannya...

Ke Pergunungan Itu(1)

Maka bermulanya al-kisah. Kisah perjalanan seorg encik pergi berpoya2 di pergunungan itu. Didalam hatinya terdapat lah khilaf. Khilaf belum menyempurnakan report yang berjela-jela ditinggalkan. Akan tetapi nekad lah sudah hatinya, akan diperah keringat ketika pulang bermusafir. Berkatalah dia Insyaallah. Bertualang lah dia bersama2 temannya. Bertualang mereka ke pergunungan itu. Saat ketika mereka ditelan binatang panjang berkaki 4 bulat itu, terlebih la sudah ralat dirasakan. Pelana binatang itu dirasakan terlalu sempit oleh mereka itu adaannya. Maka matahari pun bersemayam la jua, maka bergerak lah binatang itu ke destinasi nya itu....